tag:blogger.com,1999:blog-74059491784805436732024-03-08T06:22:41.004-08:00analisa dan desain sistem informasiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/16141609134051834530noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-7405949178480543673.post-6478415636322513132011-10-16T02:31:00.000-07:002011-10-16T02:31:43.420-07:00sopen source<i><b>open source</b></i>) adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber <i>(source-code)</i> yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala <i>bazaar</i>, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari <i>budaya memberi</i>, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.<br />
<br />
keuntungan analisis dan desain sistem informasi<br />
<ul><li><i>Performance</i> (kinerja), peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif diukur dari jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada saat tertentu (throughput) dan response time.</li>
<li><i>Information</i> (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.</li>
<li><i>Economics</i> (ekonomi), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.</li>
<li><i>Control</i> (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan derta kecurangan yang akan terjadi.</li>
<li><i>Efficiency </i>(efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi.</li>
<li><i>Service</i> (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.</li>
</ul>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16141609134051834530noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7405949178480543673.post-7274178987340840332011-10-14T01:15:00.000-07:002011-10-14T01:15:32.568-07:00analisa dan desain sistem informasi<h2> KECERDASAN BUATAN DENGAN SISTEM PAKAR </h2><div class="post-title-info"></div>Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.<br />
<br />
Ciri-Ciri Sistem Pakar<br />
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :<br />
• Memiliki informasi yang handal.<br />
• Mudah dimodifikasi.<br />
• Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.<br />
• Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.<br />
<br />
Keuntungan Sistem Pakar<br />
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :<br />
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.<br />
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.<br />
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.<br />
4. Meningkatkan output dan produktivitas.<br />
5. Meningkatkan kualitas.<br />
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).<br />
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.<br />
8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.<br />
9. Memiliki reabilitas.<br />
10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.<br />
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.<br />
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.<br />
13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.<br />
14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan<br />
<br />
Kelemahan Sistem Pakar<br />
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :<br />
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.<br />
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.<br />
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.<br />
<br />
Alasan Pengembangan Sistem Pakar<br />
Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :<br />
• Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.<br />
• Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.<br />
• Seorang pakar akan pensiun atau pergi.<br />
• Seorang pakar adalah mahal.<br />
• Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.<br />
<br />
Modul Penyusun Sistem Pakar<br />
Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :<br />
1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode) Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.<br />
<br />
2. Modul Konsultasi (Consultation Mode)<br />
Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.<br />
<br />
3. Modul Penjelasan (Explanation Mode)<br />
Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).<br />
<br />
Struktur Sistem Pakar<br />
Komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al (1987) meliputi:<br />
1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)<br />
Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui.<br />
<br />
2. Mesin Inferensi (Inference Engine)<br />
Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik pengendalian tersebut.<br />
<br />
3. Basis Data (Data Base)<br />
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.<br />
<br />
4. Antarmuka Pemakai (User Interface)<br />
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai.dengan komputer.<br />
<br />
KECERDASAN BUATAN<br />
(Artificial Intelligence)<br />
<br />
Definisi Kecerdasan Buatan<br />
• H. A. Simon [1987] :<br />
“ Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan<br />
penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman<br />
komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan<br />
manusia adalah- cerdas”<br />
<br />
• Rich and Knight [1991]:<br />
“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana<br />
membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat<br />
dilakukan lebih baik oleh manusia.”<br />
<br />
• Encyclopedia Britannica:<br />
“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang<br />
dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk<br />
simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi berdasarkan<br />
metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan”<br />
<br />
Tujuan dari kecerdasan buatan menurut Winston dan Prendergast [1984]:<br />
1. Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)<br />
2. Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)<br />
3. Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)<br />
<br />
AI dapat dipandang dalam berbagai perspektif.<br />
• Dari perspektif Kecerdasan (Intelligence)<br />
AI adalah bagaimana membuat mesin yang “cerdas” dan dapat<br />
melakukan hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh manusia<br />
• Dari perspektif bisnis, AI adalah sekelompok alat bantu (tools) yang<br />
berdaya guna, dan metodologi yang menggunakan tool-tool tersebut<br />
guna menyelesaikan masalah-masalah bisnis.<br />
• Dari perspektif pemrograman (Programming), AI termasuk didalamnya<br />
adalah studi tentang pemrograman simbolik, pemecahan masalah,<br />
proses pencarian (search)<br />
o Umumnya program AI lebih fokus pada simbol-simbol daripada<br />
pemrosesan numerik (huruf, kata, angka untuk<br />
merepresentasikan obyek, proses dan hubungannya).<br />
o Pemecahan masalah -> pencapaian tujuan<br />
o Search -> jarang mengarah langsung ke solusi. Proses search<br />
menggunakan beberapa teknik.<br />
<br />
DOMAIN PENELITIAN DALAM KECERDASAN BUATAN<br />
• Formal tasks (matematika, games)<br />
• Mundane task (perception, robotics, natural language, common sense,<br />
reasoning)<br />
• Expert tasks (financial analysis, medical diagnostics, engineering,<br />
scientific analysis, dll)<br />
PERMAINAN (Game)<br />
• Kebanyakan permainan dilakukan dengan menggunakan sekumpulan<br />
aturan.<br />
• Dalam permainan digunakan apa yang disebut dengan pencarian ruang.<br />
• Teknik untuk menentukan alternatif dalam menyimak problema ruang<br />
merupakan sesuatu yang rumit.<br />
• Teknik tersebut disebut dengan HEURISTIC.<br />
• Permainan merupakan bidang yang menarik dalam studi heuristic<br />
<br />
NATURAL LANGUAGE<br />
Suatu teknologi yang memberikan kemampuan kepada komputer untuk<br />
memahami bahasa manusia sehingga pengguna komputer dapat berkomunikasi<br />
dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari -hari.<br />
ROBOTIK DAN SISTEM SENSOR<br />
Sistem sensor, seperti sistem vision, sistem tactile, dan sistem pemrosesan<br />
sinyal jika dikombinasikan dengan AI, dapat dikategorikan kedalam suatu<br />
sistem yang luas yang disebut sistem robotik.<br />
<br />
EXPERT SYSTEM<br />
Sistem pakar (Expert System) adalah program penasehat berbasis komputer<br />
yang mencoba meniru proses berpikir dan pengetahuan dari seorang pakar<br />
dalam menyelesaikan masalah-masalah spesifik.<br />
<br />
KONSEP DAN DEFINISI DALAM KECERDASAN BUATAN<br />
TURING TEST – Metode Pengujian Kecerdasan<br />
• Turing Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang<br />
dibuat oleh Alan Turing.<br />
• Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek<br />
yang ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah<br />
sebuah mesin yang akan diuji.<br />
• Penanya tidak bisa melihat langsung kepada obyek yg ditanyai<br />
• Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan<br />
mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut.<br />
• Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana<br />
jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji<br />
tersebut dapat diasumsikan CERDAS.<br />
<br />
PEMROSESAN SIMBOLIK<br />
• Komputer semula didisain untuk memproses bilangan/angka-angka<br />
(pemrosesan numerik).<br />
• Sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih<br />
bersifat simbolik, tidak didasarkan kepada sejumlah rumus atau<br />
melakukan komputasi matematis.<br />
• Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu<br />
komputer yang melukan proses secara simbolik dan non-algoritmik<br />
dalam penyelesaian masalah.<br />
<br />
HEURISTIC<br />
• Istilah Heuristic diambil dari bahasa Yunani yang berarti menemukan<br />
• Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian<br />
(search) ruang problema secara selektif, yang memandu proses<br />
pencarian yang kita lakukan disepanjang jalur yang memiliki<br />
kemungkinan sukses paling besar.<br />
<br />
PENARIKAN KESIMPULAN (INFERENCING)<br />
• AI mecoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau<br />
mempertimbangkan (reasoning)<br />
• Kemampuan berpikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan<br />
kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan<br />
menggunakan metode heuristik atau metode pencarian lainnya.<br />
<br />
PENCOCOKAN POLA (PATTERN MATCHING)<br />
• AI bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang<br />
berusaha untuk menjelaskan obyek, kejadian (events) atau proses,<br />
dalam hubungan logik atau komputasional.<br />
<br />
Perbandingan Kecerdasan Buatan dengan Kecerdasan Alamiah<br />
Keuntungan Kecerdasan Buatan dibanding kecerdasan alamiah:<br />
• lebih permanen<br />
• memberikan kemudahan dalam duplikasi dan penyebaran<br />
• relatif lebih murah dari kecerdasan alamiah<br />
• Konsisten dan teliti<br />
• Dapat didokumentasi<br />
• Dapat mengerjakan beberapa task dengan lebih cepat dan lebih baik<br />
dibanding manusia<br />
Keuntungan Kecerdasan Alamiah dibanding kecerdasan buatan<br />
• Bersifat lebih kreatif<br />
• Dapat melakukan proses pembelajaran secara langsung, sementara AI<br />
harus mendapatkan masukan berupa simbol dan representasirepresentasi<br />
• Fokus yang luas sebagai referensi untuk pengambilan keputusan<br />
sebaliknya AI menggunakan fokus yang sempit<br />
Komputer dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang obyek,<br />
kegiatan (events), proses dan dapat memproses sejumlah besar<br />
informasi dengan lebih efisien dari yang dapat dikerjakan manusia, tetapi<br />
disisi lain manusia –dengan menggunakan insting- dapat melakukan hal yang<br />
sulit untuk diprogram pada komputer, yaitu: manusia dapat mengenali<br />
(recognize) hubungan antara hal-hal tersebut, menilai kualitas dan<br />
menemukan pola yang menjelaskan hubungan tersebut.<br />
<br />
Persamaan dan Perbedaan antar System Pakar dengan Kecerdasan Buatan<br />
Persamaannya adalah sama-sama mempunyai tujuan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam suatu penyelesaian masalah. sedangkan perbedaannya:<br />
Kalau system pakar mengacu kapada si perancang itu sendiri sebagai object dalam menyiapkan suatu system guna mendapatkan hasil yang maksimal. Sedangkan Kecerdasan buatan mengacu kepada jalur atau langkah yang sebagian besar berorientasi kepada Hardware guna mencapai hasil yang maksimal.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title"> Tentang decision Sopport System </h3><div class="post-header"></div><div class="post-body entry-content" id="post-body-1424192887742155558">DECISION SUPPORT SYSTEM<br />
Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision<br />
Support System atau disingkat DSS. DSS ni merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat<br />
membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah<br />
bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana<br />
penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan<br />
keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science.<br />
Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus<br />
dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau<br />
optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang<br />
sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling,<br />
decision theory, dan decision analysis – yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha n<br />
manaje-men yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model<br />
matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game’s<br />
theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak<br />
problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan<br />
mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi<br />
banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer.<br />
<br />
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima<br />
karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):<br />
1) Sistem yang berbasis komputer;<br />
2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;<br />
3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan<br />
kalkulasi manual;<br />
4) Melalui cara simulasi yang interaktif;<br />
5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.<br />
Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengean<br />
perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.<br />
KOMPONEN DECISION SUPPORT SYSTEM<br />
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:<br />
1) Database<br />
2) Model Base<br />
3) Software System<br />
<br />
Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari<br />
transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan<br />
dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.<br />
<br />
Komponen kedua adalah Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam<br />
format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan<br />
keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait,<br />
batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.<br />
<br />
Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen ketiga (software system), setelah<br />
sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer . Contohnya adalah<br />
penggunaan teknik RDBMS (Relational Database Management System), OODBMS (Object Oriented<br />
Database Management System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base.<br />
Management System) dipergunakan untuk mere-presentasikan masalah yang ingin dicari pemecahannya.<br />
Entiti lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management<br />
System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif antara komputer<br />
dan manusia (user) sebagai pengambil keputusan.<br />
<br />
JENIS-JENIS DSS<br />
Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling sederhana (quick-hit DSS)<br />
sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS). “Quick-Hit DSS” biasanya ditujukan untuk para<br />
manajer yang baru belajar menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yang<br />
disediakan oleh MIS = Management Information System, satu level sistem di bawah DSS). Biasanya<br />
masalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya.<br />
Misalnya untuk kebutuhan pelaporan (report) atau pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa<br />
pula dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi<br />
pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya diubah. Di dalam<br />
perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah fungsi organisasi yang dapat berdiri<br />
sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun<br />
anggaran tahunan, DSS untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam<br />
lembur karyawan, dan lain sebagainya.<br />
<br />
“Institutional DSS” merupakan suatu aplikasi yang dibangun oleh para pakar bisnis dan ahli DSS. Sesuai<br />
dengan namanya, DSS jenis ini biasanya bekerja pada level perusahaan, dimana data yang dimiliki oleh<br />
masing-masing fungsi organisasi telah diintegrasikan (dibuat strukturnya dan didefinisikan kaitankaitannya).<br />
Contohnya adalah DSS untuk memprediksi pendapatan perusahaan di masa mendatang<br />
(forecasting) yang akan mensimulasikan data yang berasal dari Divisi Sales, Divisi Marketing, Divisi<br />
Logistik dan Divisi Operasional. Contoh implementasi yang tidak kalah menariknya adalah suatu sistem,<br />
dimana jika manajemen memiliki rencana untuk mem-PHK-kan beberapa karyawannya, akan dapat<br />
disimulasikan dampaknya terhadap neraca profit-and-loss perusahaan. Contoh aplikasi penggunaan DSS<br />
lain yang paling banyak digunakan di dalam dunia bisnis adalah untuk keperluan analisa marketing, operasi<br />
logistik dan distribusi, serta masalah-masalah yang berkaitan dengan keuangan dan akuntansi (taxation,<br />
budgeting, dsb.).<br />
<br />
<br />
SISTEM BERBASIS GRAFIK<br />
Dalam merepresenasikan DSS agar mudah dipergunakan dan dimengeri oleh user (dalam hal ini adalah<br />
manajer perusahaan), format grafik mutlak dipergunakan untuk melengkapi teks yang ada. Contoh-contoh<br />
model grafik yang populer dipergunakan adalah sebagai berikut:<br />
�� Time Series Charts – untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;<br />
�� Bar Charts – untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;<br />
�� Pie Charts – untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal;<br />
�� Scattered Diagrams – untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel;<br />
�� Maps – untuk merepresentasikan data secara geografis;<br />
�� Layouts – untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan<br />
dan kantor;<br />
�� Hierarchy Charts – untuk menggambarkan struktur organisasi;<br />
�� Sequence Charts – untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang tersetruktur<br />
(contohnya adalah diagram flowchart); dan<br />
�� Motion Graphics – untuk memperlihat-kan perilaku dari variabel yang diamati<br />
denvan cara animasi.<br />
Jenis-jenis grafik di atas biasanya dapat ditampilkan dalam dua macam format: dua dimensi dan tiga<br />
dimensi.<br />
<br />
PERKEMBANGAN DSS<br />
DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau spreadsheets, karena para<br />
manajer sudah terbiasa membaca data dengan cara tersebut. Tabel inilah yang menjadi media manajer<br />
dalam “mengkutak-katik” (mengganti atau merubah) variabel yang ada, di mana hasilnya akan ditampilkan<br />
dalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk keperluan ini, biasanya sebuah stand-alone<br />
PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah<br />
banyak ditawarkan aplikasi DSS yang bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet, Internet,<br />
dsb.). Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan lainnya melalui jaringan<br />
komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data dan informasi untuk keperluan pengambilan<br />
keputusan. Bahkan sudah ada DSS yang diperlengkapi dengan expert system (dibuat berdasarkan teori<br />
kecerdasan buatan = artifial intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat dilakukan oleh<br />
komputer, tanpa campur tangan manusia. Siapkah perusahaan mengimplementasikan sistem ini? </div><span class="post-author vcard"> </span><span class="post-timestamp"><abbr class="published" title="2009-06-08T18:13:00+07:00"><br />
</abbr></span><br />
<span class="post-author vcard"> </span><span class="post-timestamp"><abbr class="published" title="2009-06-08T18:13:00+07:00"><br />
</abbr></span><br />
<ul><h1 class="firstHeading" id="firstHeading"> Sistem informasi manajemen</h1><b>Sistem informasi manajemen</b> (<b>SIM</b>) (bahasa Inggris: <span lang="en"><i>management information system, MIS</i></span>) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.<h2><span class="mw-headline" id="Tujuan_Umum">Tujuan Umum</span></h2><ul><li>Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.</li>
<li>Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.</li>
<li>Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.</li>
</ul>Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan). <h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Proses_Manajemen">Proses Manajemen</span></h2>Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas: <ul><li>Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.</li>
<li>Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.</li>
<li>Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.</li>
</ul>Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasa <h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Bagian">Bagian</span></h2>SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi: <ul><li>Sistem informasi akuntansi <i>(accounting information systems)</i>, menyediakan informasi dan transaksi keuangan.</li>
<li>Sistem informasi pemasaran <i>(marketing information systems)</i>, menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.</li>
<li>Sistem informasi manajemen persediaan <i>(inventory management information systems)</i>.</li>
<li>Sistem informasi personalia <i>(personal information systems)</i>.</li>
<li>Sistem informasi distribusi <i>(distribution information systems)</i>.</li>
<li>Sistem informasi pembelian <i>(purchasing information systems)</i>.</li>
<li>Sistem informasi kekayaan <i>(treasury information systems)</i>.</li>
<li>Sistem informasi analisis kredit <i>(credit analysis information systems)</i>.</li>
<li>Sistem informasi penelitian dan pengembangan <i>(research and development information systems)</i>.</li>
</ul><li>Sistem informasi analisis <i>software</i></li>
<li>Sistem informasi teknik <i>(engineering information systems)</i>.</li>
<li>Sistem informasi Rumah Sakit <i>(Hospital information systems)</i>.</li>
</ul><br />
<br />
<h2>PENGERTIAN TPS (TRANSACTION PROCESSING SYSTEMS)</h2><div class="postinfo">Posted on <span class="postdate">4 Desember 2009</span> by sttdb </div>Transaction Processing Systems (TPS) Sistem informasi komputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. <i><b>Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.</b> </i>TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara manual.Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.<br />
<h3>PENGERTIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM)</h3><b><i>DSS merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan (Indrajit 2001, p.179)</i></b>. Sesuai namanya, tujuan digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion” atau “information source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang manajer memutuskan kebijakan tertentu. Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya.<br />
Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.<br />
Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalahan dan manajemen yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game’s theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer.<br />
<i>Decision Support System (DSS) merupakan</i> progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan system pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar.<br />
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik (Sprague et.al., 1993), yaitu : sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual dengan cara melalui simulasi yang interaktif dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.<br />
<h3>PENGERTIAN EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM (EIS)</h3><i><b>Executive Information System (EIS) adalah sistem computer-based yang membantu executive dalam mengakses data dan informasi untuk mengetahui suatu permasalahan, meneliti solusi yang akan diberikan, dan menunjukkan proses strategic planning.</b></i><br />
DataYang Dibutuhkan Dalam EIS<br />
<ol><li> Data terintegrasi dari berbagai database, student, finance, personnel, dibutuhkan untuk menganalisa dari berbagai sudut pandang.</li>
<li>Kadang-kadang, executive membutuhkan data dari database on-line (ex. Kurs mata uang).</li>
<li>Data lengkap yang berisi rangkuman data secara keseluruhan.</li>
<li>Data eksternal (informasi umum).</li>
<li>Record data sebelumnya.</li>
</ol><i><b>EIS Dalam ESS (Executive Support System)</b></i><br />
EIS adalah inti dari Executive Support System (ESS). ESS dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :<br />
<ul><li> Mental Modelling => Proses perancangan EIS, untuk mengidentifikasi faktor critical succes, data, informasi, dsb.</li>
</ul><ul><li> EIS => Orang atau teknologi yang memberikan data kepada executive dan mengubahnya sebagai informasi.</li>
</ul><ul><li> Office Automation Support => Semacam alat komunikasi executive dengan staff untuk berinteraksi dalam pengambilan keputusan.</li>
</ul>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16141609134051834530noreply@blogger.com0